Selasa, 05 November 2013

KARYA ILMIAH

SHARFINA MEIZANINGRUM
26211727
3EB23



Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

contoh karya ilmiah :

                      AUDITING


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,karena atas berkah,rahmat dan karunia-Nya,penyusunan karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu bahan belajar mahasiswa agar mengerti tentang Audit. Dalam karya ilmiah ini disajikan materi pembelajaran secara sederhana, efektif, dan mudah dimengerti yang disertai contoh-contohnya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Saran dan kritik yang membangun akan kami terima dengan hati terbuka agar dapat meningkatkan kualitas karya ilmiah ini. Terimakasih
BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang Masalah
  Sebagian orang masih banyak yang susah untuk membedakan proses Auditing dengan proses akuntansi,dimana kedua proses tersebut berbeda. karena itu dibutuhkan pembahasan yang dimaksud dengan auditing dan akuntansi tersebut.

1.2       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan audit?
2.      Apa perbedaan audit dengan akuntansi?
3.      Apa saja jenis-jenis audit?

1.3     Tujuan Penulisan
1.      Menerangkan tentang pengertian tentang auditing
2.      Mengetahui perbedaan audit dengan proses akuntansi.
3.      Mengetahui jenis-jenis audit.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Audit itu sendiri adalah proses yang dilakukan oleh seorang auditor dimana untuk mendapatkan bukti yang akurat mengenai aktivitas ekonomi suatu entitas, proses audit ini akan dilakukan untuk menyetarakan derajat kewajaran aktivitas ekonomi suatu entitas tersebut apakah telah sesuai dengan yang telah ditetapkan dan melaporkan hasilnya kepada para pihak yang berkepentingan

2.2 Perbedaan Audit dengan Akuntansi
Akuntansi yaitu pencatatan, pengklasifikasian dan peringkasan kejadian ekonomi yang terjadi untuk tujuan menyediakan keuangan informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan.
Auditing yaitu menentukan apakah informasi yang dicatat dengan benar mencerminkan peristiwa ekonomi yang terjadi selama periode akuntansi.

Akuntansi meliputi: Transaksi-->Jurnal-->Buku Besar-->Laporan Keuangan

Auditing memiliki siklus kebalikan dari Akuntansi : Laporan Keuangan-->Buku Besar-->Transaksi.

2.3 Jenis-jenis audit
  • Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Auditor Eksternal Pemerintah yang dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai perwujudan dari Pasal 23E ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.. ayat (2) Hasil pemeriksa keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,sesuai dengan kewenangannya. Badan Pemeriksa Keuangan merupakan badan yang tidak tunduk kepada pemerintah, sehingga diharapkan dapat bersikap independen.
b. Auditor Internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) yang dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Departemen/LPND, dan Badan Pengawasan Daerah
  • Auditor Intern merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana ia bekerja.
  • Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan terbuka, yaitu perusahaan yang go public, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Praktik akuntan publik harus dilakukan melalui suatu Kantor Akuntan Publik (KAP).
  • Auditor Pajak. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia, bertanggungjawab atas penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Aparat pelaksanaan DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa mempunyai auditor-auditor khusus. Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu untuk menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.

BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan
Kesimpulan dari penjelasan diatas yaitu proses audit dengan proses akuntansi itu berbeda. dimana proses akuntansi tersebut merupakan proses pemeriksaan laporan keuangan yang disajikan oleh pihak manajemen. sedangkan proses audit itu sendiri merupakan memeriksa apakah laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi 



sumber :
http://pendidikan776.blogspot.com/2013/05/pengertian-audit.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Auditor

Penalaran Induktif

SHARFINA MEIZANINGRUM 
26211727
3EB23
TUGAS SOFT SKILL 2 B.INDONESIA 2


Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.
Contoh : Pada saat ini remaja lebih menukai tari-tarian dari barat seperti brigdance, salsa, free dance dan lain sebagainya.

PARAGRAF INDUKTIF DIBAGI 3 :
A. Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
contoh : Tamara Bleszynski adalah bintang iklan , dan ia berparas cantik
            Nia Ramadani adalah bintang iklan , dan ia berparas cantik
Generalisasi :semua bintang sinetron berparas cantik

    B. Analogi
Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. 
Contohnya : para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat.oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
C. Kausal 
Kausal merupakan penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan.
contohnya : pada kata dewa-dewi, putra-putri dan pemuda-pemudi