kelas : 1eb24
npm : 26211727
ANGKATAN KERJA DAN PENGANGGURAN
Angka pengangguran terbuka di Indonesia masih mencapai 8,12 juta jiwa. Angka tersebut belum termasuk dalam pengangguran setengah terbuka, yaitu mereka yang bekerja kurang dari 30 jam per minggu. Masih tingginya angka pengangguran di Indonesia, harus diatasi dengan menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang unggul. Salah satunya yaitu dengan menyiapkan sumber daya manusia yang berkompetensi unggul. Selama ini, dalam kegiatan bursa kerja, biasanya lowongan hanya terisi sekitar 50 persen. Hal itu terjadi, karena kompetensi yang disyaratkan perusahaan pencari tenaga kerja tidak mampu dipenuhi oleh para tenaga kerja. Oleh karena itu tenaga kerja harus disiapkan dengan baik. Sementara itu di Jawa Tengah, hingga 2010, angka pengangguran masih mencapai 1,046 juta jiwa. Angka tersebut turun sebesar 16,04 persen, bila dibandingkan jumlah pengangguran pada 2009, sebanyak 1,252 juta jiwa.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi,hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Melemahnya pasar internasional akibat krisis ekonomi global telah berdampak pada sektor riil Indonesia terutama industri yang berorientasi ekspor yang banyak menyerap tenaga kerja, seperti industri garmen, sepatu, elektronik, pertambangan industri kayu, minyak kelapa sawit mentah (GPO), dan karet. Dewasa ini sektor industri nasional tidak hanya menghadapi masalah penurunan harga jual dan permintaan, tetapi juga menghadapi masalah peningkatan biaya bahan baku khususnya impor akibat merosotnya kurs rupiah, sehingga tidak ada pilihan bagi industri nasional selain mengurangi volume produksi yang berdampak pada pengurangan tenaga kerja baik dengan melakukan PHK maupun merumahkan sementara karyawan.