SHARFINA
MEIZANINGRUM
26211727
3EB23
TUGAS
SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 1
Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan
sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan
berbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang
diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui, proses inilah yang disebut menalar. Ada dua metode
dalam penalaran, yaitu deduktif dan induktif. Tapi dalam kesempatan ini, kami
akan membahas lebih dalam tentang penalaran deduktif.
Penalaran
Deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum,
yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali
dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan
operasionalisasi. Penalaran Deduktif bisa disebut juga sebagai proses penalaran
untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan
fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan
deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum,
mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
·
Menarik Simpulan secara langsung
Merupakan penarikan dari satu premis.
Contoh menarik simpulan secara langsung :
Tidak seekor pun gajah adalah jerapah.
(premis)
Semua gajah adalah bukan jerapah.
(simpulan)
·
Menarik secara tidak langsung
Merupakan kebalikan
dari secara langsung dimana pada secara tidak langsung membutuhkan 2 buah
premis sebagai datanya.Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah
simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang
kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak
langsung, yaitu:
·
Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat
deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua premis dan satu
kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya
disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.
a.
Kriteria silogisme sebagai barikut :
b.
Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan
tertentu (semua A) memiliki sifat atau hal tertentu (=B)
c.
Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang
itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A)
d.
Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu
(=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)
e.
Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan
sebagai berikut :
f.
PU : A = B
g.
PK : C = A
h.
K : C = B
i.
A = semua anggota golongan tertentu
j.
B = sifat yang ada pada A
k.
C = sesorang atau sesuatu anggota A
Contohnya:
- Semua manusia akan mati
Ani
adalah manusia
Jadi,
Ani akan mati. (simpulan)
·
Entimem
Entimem adalah silogisme yang dipersingkat.
Disaat tertentu orang ingin mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaran.
Contoh :
PU : Semua orang ingin sukses harus belajar dan berdoa
PK : Lisa ingin sukses
K : Lisa harus belajar dan berdoa
Rumus Silogisme Entinem : C = B karena C = A
Salah nalar
Merupakan dapat terjadi didalam prpses berpikir untuk
mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan
kesimpulan
·
Deduksi yang salah
Merupakan kesimpulan dari silogisme dengan diawali premis
yang tidak memenuhi syarat.
Contoh : Bila listrik masuk desa , maka masyarakat didaerah
itu akan menjadi pintar.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar